Debat Ketiga Calon Presiden Pemilu Tahun 2024 - Sesi 3.mp3

Terima kasih Anda masih menyaksikan debat ketiga calon presiden pemilu tahun 2024. Dan kami ingatkan sekali lagi kepada hadirin yang berada di dalam ruangan ini, dimohon untuk tenang dan tidak mengganggu maupun mendistrack para capres yang sedang menjawab.

Dan kita sama-sama menghormati hak berbicara, kesempatan berbicara bagi ketiga calon presiden kita malam hari ini, setuju ya, sepakat ya. Hadirin ya, bisa dijaga ya semua ya. Baik, kita akan lanjutkan acara kita malam hari ini, kita sepakat untuk menjaga ketertipan.

Kepada tiga calon presiden, Bapak Anies Baswedan, Bapak Prabowo Subianto, dan Bapak Ganjar Pranowo. Kita sudah sepakat, Bapak-Bapak, Ibu-ibu,

untuk menjaga ketertipan.

Oke, kami mohon untuk menuju ke podium, Bapak-Bapak. Baik, di segmen ini kami akan kembali dengan pendalaman visi-misi dan program kerja calon presiden 2024 dengan memberikan pertanyaan yang telah dibuat oleh sebelas panelis. Namun sebelum itu kami ingatkan sekali lagi para hadirin dimohon untuk tenang dan supaya acara ini dapat berlangsung dengan kontes.

Dan menghormati hak berbicara calon presiden yang sedang berbicara. Dan untuk segmen ketiga ini pertanyaan dimulai untuk calon presiden nomor dua, Bapak Prabowo Subianto, dan kami persilakan kepada panelis, Ibu Iren Gayatri, untuk mengambil undian subtema pertanyaan di dalam fishbowl. Kami persilakan, Ibu Iren. Tersisa tiga subtema lagi untuk segmen ini.

Suadah ada keamanan, hubungan internasional, dan juga pertahanan. Selanjutnya panelis Bapak Kusnanto Anggoro untuk mengambil undian daftar pertanyaan dari fishbowl dan mohon diperlihatkan huruf yang tertera.

Huruf A, B, atau C yang akan dipanggil oleh Pak Kusnanto Anggoro. Silakan Pak Kus, huruf C politik luar negeri. Baik, saya akan ambil amplopnya C politik luar negeri masih tersegel, silakan Anissa.

Baik, ini amplopnya masih tersegel Bapak Ibu. Dan kami ingatkan sekali lagi para calon presiden untuk mendengarkan dengan seksama karena pertanyaan tidak akan kami ulangi. Dan pertanyaan untuk calon presiden nomor huruf dua Bapak Prabowo Subianto. Utang luar negeri adalah instrumen pembayaran yang sah, namun ada risiko intervensi kedaulatan oleh negara pemberi utang. Pertanyaannya, apa kebijakan paslon untuk menghindari intervensi kedaulatan Indonesia akibat utang yang terus bertambah?

Waktu menjawab 2 menit Pak Prabowo, kami persilahkan. Baik, mengenai utang luar negeri, ternyata Indonesia sekarang utang luar negeri kita sebagai rasio perbandingan terhadap produk domestik untuk kita salah satu terendah di dunia. Jadi masih kita berada di sekitar 40 persen, sedangkan banyak negara jauh di atas kita. Kedua, kembali lagi dengan manajemen yang prudent, pengelolaan yang baik dan dengan strategi ekonomi yang tepat, terutama dengan hilirisasi dimana kita bisa mendapat keuntungan sebagai bangsa, ini memperkuat posisi ketawar kita. Jadi saya kok tidak terlalu khawatir negara lain mau intervensi kita soal utang, kita sangat-sangat dihormati, kita tidak pernah di fault, saya keliling seluruh dunia, mereka sangat hormat dengan Indonesia, kita tidak pernah gagal utang, dan saya sangat optimis. Tapi kembali, kita harus punya kekuatan pertahanan yang kuat supaya tidak bisa diintervensi, tidak bisa digertak, tidak bisa diintimidasi. Hanya dengan kekuatan kita akan dihormati dan kita akan amankan kekayaan kita, amankan ekonomi kita, amankan pembangunan kita menuju Indonesia makmur, Indonesia kaya. Terima kasih. Masih ada sisa waktu Pak Prabowo? Ya, saya tegaskan kembali bahwa pelajaran sejarah manusia yang lemah akan selalu ditindas. Kita lihat saja apa yang terjadi di Gaza, kita tidak boleh lemah, kita tidak boleh ditindas oleh bangsa lain. Waktu habis Pak Prabowo, kami persilakan kepada calon presiden nomor urut 1, Bapak Anies Basweda untuk menanggapi jawaban dari calon presiden nomor urut 2 dalam waktu.

Baik, selanjutnya jawaban calon presiden nomor urut 2 akan ditanggapi oleh calon presiden nomor urut 3, Bapak Ganjar Pranowo, kami persilakan Bapak.

Kita membaca buku Convention of Economic Hitmen dari John Perkin, bahwa hutang-hutang itu memang bisa mematikan. Maka hati-hati kalau mau hutang, terutama pada infrastruktur yang punya risiko tinggi. Kita mesti hitung betul, kita mesti prudent betul, karena ini pernah dilakukan dan membuat banyak negara kolaps karena hutang. Namun demikian, kalau mau pakai kekuatan dalam negeri, artinya wajib hukumnya kita mendorong ekonomi tumbuh 7%, kemudian government berjalan bisa dengan baik, maka ICOR bisa turun 4%, dan kemudian kita mesti betul-betul anti korupsi. Kalau itu tidak dilakukan, maka tidak akan tumbuh ekonomi yang ada di tempat kita. Ini soft doing business mesti dilakukan, hanya saja memang kalau kita bicara pada industri pertahanan kita, mesti kita kekuatkan industri dalam negeri. Jadi mohon maaf kaitan dengan hutang, no hutang, no usang. Sehingga alutsista kita betul-betul kita lakukan transfer of technology dari dalam negeri. Waktunya habis, mohon tenang, kami persilakan kepada calon presiden nomor 1, Bapak Anies Basweda menanggapi jawaban dari Capres nomor 2 dalam waktu 1 menit, Bapak Anies. Sebaiknya disebutkan berapa prosentase yang ideal Pak, untuk kita di Indonesia. Kalau hanya mengatakan bahwa kita termasuk yang terbaik, berapa angkanya? Menurut hemat kami, kita harus bisa mencapai maksimal angka 30% dari GDP. Sehingga kita aman di bawah 30%. Dan itu caranya apa? Dengan satu menata hutangnya, yang kedua memperbesar GDP-nya. Yang tidak kalah penting adalah melakukan pengembangan skema-skema yang lebih kreatif dalam mencari hutang luar negeri, termasuk pelibatan swasta. Lalu memastikan bahwa ada perluasan wajib pajak yang harapannya nanti akan memperkuat juga GDP kita. Di samping mengurangi kebocoran pajak. Dan hutang-hutang yang kita gunakan untuk aktivitas produktif. Jangan hutang itu digunakan untuk kegiatan yang non-produktif. Misalnya hutang dipakai untuk membeli alut sijta bekas oleh Kementerian Pertahanan. Itu bukan sesuatu yang tepat, justru kita harus sebalik yang kita kerjakan.

Terima kasih. Harap tenang dulu, kita kembali ke calon presiden nomor urut dua, Bapak Prabowo Subianto untuk merespon tanggapan dari kedua capres. Waktu Bapak satu menit silahkan.

Saya kembali, saya gak mengerti. Jangan-jangan guru kita, buku kita sama Pak Ganjar. Kok saya banyak sependapat, terus saya ajak. Saya akan bilang aa, saya bukan orang macem-macem. Tapi, Pak Anies, saya kira Pak Anies perlu belajar ekonomi lagi, ya kan? Jadi, kalau bilang ideal 30 persen, dasarnya apa? Yang di bawah kita itu Arab Saudi, Rusia, pokoknya negara-negara yang punya sumber alam yang luar biasa. Tetapi, 40 persen salah satu terendah sekarang. Jadi, kalau kita mau bangun industri, tadi saya setuju, sebagian dari yang Bapak sampaikan. Oh iya, kenapa? Yang penting utang itu produktif, itu saya setuju. Tapi, kita bisa sampai 50 persen, gak ada masalah. Kita tidak pernah default, kita dihormati di dunia. Terima kasih. Baik, terima kasih. Baik, kita beralih ke pertanyaan untuk calon presiden nomor urut tiga, Bapak Ganjar Pranowo. Kami persilakan panelis Laksa Menateni Purnawirawan Profesor, Dr. Mar Setio, mengambil undian sub-pertanyaan kelima dalam Fishbowl.

Baik, tinggal tersisa dua pertanyaan lagi.

Apa yang diambil oleh Pak Mar Setio? Kita perlihatkan ke kamera, Pak. Geopolitik. Baik, geopolitik adalah sub-tema kelima.

Dan selanjutnya kami persilakan kepada panelis Bapak Philip J. Vermonte untuk mengambil undian daftar pertanyaan dari dalam Fishbowl.

Huruf A, geopolitik huruf A. Saya ambil amplopnya masih tersegel, silahkan Anissa.

Baik, kita akan buka amplop yang tersegel ini.

Sub-tema kelima yang harus dijawab adalah tentang geopolitik.

Dan kami ingatkan kembali kepada calon presiden untuk mendengarkan dengan seksama karena pertanyaan tidak akan kami ulang. Dan pertanyaan untuk Bapak Ganjar Pranowo adalah konflik Laut Cina Selatan belum selesai dan Code of Conduct belum disepakati. Bahkan menjadi arena persaingan hegemoni Amerika Serikat dan Tiongkok. Pertanyaannya, apa inisiatif baru yang ditawarkan Paslon agar Indonesia berkontribusi dalam mengelola konflik Laut Cina Selatan?

Waktu menjawab 2 menit Pak Ganjar, kami persilahkan. Indonesia bukan klaiman. Jadi sebenarnya kita punya banyak langkah untuk bisa kita lakukan. Yang pertama adalah kita evaluasi perjalanan selama ini bagaimana di Laut Cina Selatan tidak pernah selesai. Sudah dengan DOC, sudah dengan SOC, 20 tahun lebih tidak pernah selesai. Maka usulan kami sangat jelas dan klir, apa itu kesepakatan sementara. Kenapa kesepakatan sementara ini mesti kita dorong dan kita inisiatif agar kita bisa mencegah sesuatu yang tidak kita inginkan. Kita tahu persis modernisasi peralatan di Tiongkok akan selesai di tahun 2027. Apa artinya? Kalau kita bicara One China Policy, maka seluruh dunia pasti akan mengakui bagaimana peran itu. Yang kedua, ketika kemudian peran itu menjadi kuat, maka bukan tidak mungkin cerita-cerita potensi terjadinya konflik dengan negara lain akan muncul. Mungkin perangnya tidak sampai ke Indonesia. Tapi pada sisi lain kita bisa kena dampak. Yang berikutnya, bagaimana patroli bisa kita perkuat juga di wilayah Laut Cina Selatan. Maka kita butuh tanker-tanker terabung yang bisa dipakai untuk tentara-tentara TNI angkatan laut kita untuk bisa berpatroli. Sehingga logistiknya menjadi sangat murah, tidak lagi kembali ke titik awal atau mereka bilang kami hanya pergi. Kalau kembali, kami tidak bisa lagi karena logistik kami habis. Maka inilah titik-titik penting yang mesti kita dorong dan kita akan bisa membawa posisi inisiatif ini untuk membuat, tadi yang saya sampaikan adalah kesepakatan sementara untuk menghindari potensi-potensi yang lainnya lebih tinggi. Kita akan meredam dengan cara itu. Terima kasih. Baik, terima kasih Pak Ganjar.

Selanjutnya kami persalahkan.

Mohon tenang.

Harap tenang. Kita sudah sepakat di awal Bapak Ibu, kami persilahkan calon presiden nomor urut 1 Bapak Anies Baswedan untuk menanggapi jawaban dari calon pres nomor urut 3 waktu Bapak 1 menit dimulai ketika berbicara.

Jawaban Pak Ganjar tidak ada satu kata pun menyebut kata ASEAN. Padahal kata kuncinya di dalam menyelesaikan persoalan ini adalah ASEAN. Dan Indonesia negara terbesar di ASEAN, pendiri ASEAN. Indonesia harus kembali menjadi pemimpin ASEAN yang dominan. Bukan sekedar hadirin dalam summit-summit ASEAN. Kita menjangkau semua dan negara-negara ASEAN yang sekarang ini menjadi pintu masuk bagi kekuatan Tiongkok misalnya di Laut Cina Selatan. Apakah itu Laos, apakah itu Myanmar sekarang. Itu akan menjadi bagian dari kesepakatan ASEAN terhadap wilayah Laut Cina Selatan. Bila di ASEAN kita membangun kesepakatan, bagaimana kita menata, bagaimana menghadapi kekuatan luar ASEAN. Karena kekuatan luar ASEAN yang datang disini, maka kita menghadapinya sebagai satu regional. Bukan sekedar Indonesia berhadapan dengan negara lain, tapi satu region. Dan Indonesia memimpin ASEAN, itu kata kuncinya menurut saya. Terima kasih. Baik, terima kasih Pak Anies. Mohon tenang, mohon tenang Bapak dan Ibu sekalian.

Mohon tenang.

Kita lanjutkan Pak Prabowo untuk menanggapi jawaban dari capres nomor uruh tiga waktu Bapak satu menit dimulai dari Bapak berbicara. Jadi keadaan Laut Cina Selatan menggarisbawahi bahwa kita perlu kekuatan pertahanan yang kuat. Kita perlu platform untuk patroli, kita perlu satelit, kita perlu banyak sekali. Dan untuk itu pertahanan harus kita bangun. Dan tadi sekali lagi Pak Anies ngomong-ngomong barang bekas, karena Pak Anies rupanya tidak mengerti masalah pertahanan. Saya bersedia Pak Anies, mengundang Pak Anies di tempat yang Pak Anies suka, kita diskusi, saya akan bawa data. Saya akan bawa data yang sebenar-benarnya. Jadi barang-barang bekas itu menurut saya menyesatkan rakyat. Itu Pak tidak pantas seorang profesor ngomong-ngomong begitu. Karena dalam pertahanan hampir 50 persen alat-alat dimanapun adalah bekas. Tapi usianya masih muda.

Selanjutnya kita kembali ke calon presiden nomor tiga Bapak Ganjar Pranowo untuk merespon tanggapan dari kedua capres waktu Bapak satu menit silahkan.

Terima kasih Mas Anies, saya tidak memberikan catatan asian. Saya tahu persis pengambilan keputusan di ASEAN itu rumitnya minta ampun. Karena harus dengan konsensus, maka kenapa banyak persoalan tidak selesai. Disitulah kemudian kemudian kemudian amanan yang diberikan kepada saya revitalisasi ASEAN. Agar kemudian pengambilan keputusannya tidak bulat. Sehingga kalau kita berbicara lau Cina Selatan kemudian menggerakkan ASEAN, oke itu betul. Tapi terbayangkan DOC-COC yang sudah lamanya minta ampun 20 tahun lebih tidak pernah selesai. Maka pengambilan keputusannya, maaf proses pengambilan keputusan di ASEAN itulah yang mesti juga kita review sehingga akan bisa lebih cepat. Yang berikutnya saya sepakat alusista angkatan langit yang ada di sekitar sana harus menjadi prioritas. Dan begitu saja di presiden kita tunjukkan kedaulatan kita gas yang ada di Natuna Utara harus di eksploitasi oleh kita sendiri untuk menunjukkan power kita pada dunia. Waktu sudah habis Pak Ganjar, terima kasih.

Oke.

Mohon tenang masih ada satu sub pertanyaan lagi yang harus dijawab oleh ketiganya. Pada sesi ini, pada segmen ini kami beralih ke pertanyaan untuk calon presiden nomor 1 Bapak Anies Baswedan dan kami persilakan kepada Prof. Dr. Widya Setiabudi Sumadinata untuk mengambil undian pertanyaan subtema. Silahkan Pak Widya. Ini adalah yang terakhir, yang ke-6. Yang diambil oleh Pak Widya subtemanya adalah globalisasi, baik globalisasi subtemanya.

Baik selanjutnya kami kembali persilakan panelis Ibu Kuri Maharani Savitri untuk mengambil undian daftar pertanyaan dari dalam Fishbowl dan memperlihatkannya kepada moderator dan juga kepada hadirin serta kepada para catak.

Globalisasi C, baik saya ambil amplopnya C globalisasi masih tersegel, Anies silahkan.

Baik, sekali lagi masih tersegel. Ini globalisasi curve C, kita akan lihat bersama. Kami ingatkan kembali sekali lagi bagi para calon presiden untuk mendengarkan pertanyaan dengan seksama karena kami tidak akan ulang, pertanyaan untuk Bapak Anies Baswedan adalah Globalisasi membuka peluang masuknya budaya asing ke Indonesia,

tetapi juga memungkinkan budaya Indonesia untuk mendunia.

Pertanyaannya bagaimana strategi Paslon mempromosikan budaya populer Nusantara

untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional? Waktu Bapak menjawab 2 menit Pak Anies, kami persilahkan. Negara harus mengalokasikan sumber daya yang cukup di bidang kebudayaan, bukan dipandang sebagai biaya tapi dipandang sebagai investasi. Dengan begitu maka karya-karya kita dari mulai kuliner, karya seni seperti film itu menjadi tumbuh berkembang dan kemudian bisa dibawa ke level global. Dan kita berencana di dalam diplomasi ini melibatkan semua, diaspora dilibatkan, mahasiswa dilibatkan, mereka yang berada di luar diajak menjadi bagian dari diplomasi. Kemudian yang tidak kalah penting kita ingin membangun rumah kebudayaan Indonesia di tiap-tiap region di seluruh dunia. Sehingga di tiap-tiap region kita akan memiliki satu tempat dimana Indonesia menunjukkan karya budayanya, dimana kita menjual kepada mereka bukan sekedar komoditas-komoditas perekonomian tapi juga kita menawarkan kepada mereka nilai karya budaya Indonesia. Kemudian kuliner, kita merencanakan untuk membantu mendorong tumbuhnya restoran-restoran, kafe-kafe Indonesia di berbagai kota besar di seluruh dunia. Sebagaimana sekarang di Jakarta, banyak sekali restoran asing di sini. Kita harus memiliki rumah kuliner Indonesia di berbagai tempat. Dan itu siapa? Negara yang ada di belakangnya, negara yang fasilitasi. Dengan begitu maka swasta yang terlibat akan bisa mengelola ini tapi awalnya investasi dari negara. Dan lalu disiapkan kredit yang memungkinkan bagi usaha kecil, mikro untuk menjadi bagian dari diplomasi kebudayaan Indonesia. Kemudahan di dalam permodalan, kemudahan di dalam mengakses pasar internasional itu semua dilakukan supaya seluruh jajaran bisa terlibat di dalam kampanye diplomasi kebudayaan Indonesia. Terima kasih. Saya pikir yang disampaikan Pak Anies masuk akal, walaupun memang itu bersifat normatif. Memang kembali kalau dikatakan negara yang harus berperan, kuncinya adalah bahwa kita ini harus punya dana yang cukup. Kita harus punya tabungan yang cukup. Kita harus punya sovereign wealth fund yang cukup. Untuk itu kita harus punya laba yang cukup. Kita harus punya neraca perdagangan yang positif. Kita harus punya tabungan yang banyak. Dan untuk itu hanya bisa dilakukan dengan hilirisasi, dengan penghematan, dengan efisiensi, dengan penerimaan pajak yang baik dan yang efisien. Saya kira itu. Baik, terima kasih Pak Prabowo. Selanjutnya kita dengar, mohon tenang. Kita dengar tanggapan ataupun jawaban dari calon presiden nomor urut tiga, Bapak Ganjar Pranowo menanggapi jawaban Capres nomor urut satu. Waktu anda satu menit Pak Ganjar, kami persilahkan. Teknologi digital sudah mendunia, kita semua menggunakan itu. Maka ada satu kata namanya viralisme. Maka ketika kemudian ada yang konvensional, kita mendorong agar para duta besar kita, diplomat kita untuk menjadi tenaga pemasar, mereka menjadi facilitator, mereka juga kemudian mempromosikan yang ada di dalam negeri maupun menarik yang potensi di luar negeri ke dalam negeri dengan berbagai kerjasama dan fasilitasi dari negara, maka viralisme sebenarnya bagian yang bisa kita dorong dari tanah air sendiri. Kalau kita lihat Nicky Rich Brian, karena seorang intelektual yang hebat sekali yang menemukan antivirus AstraZeneca, dia diaspora yang hebat, kita promosikan, kita viralkan. Nicky Rich Brian, voice of Baceprot yang kemudian mendunia kita fasilitasi, maka dialah yang akan bisa mendapatkan keuntungan dan sekaligus menjadi diplomat Indonesia.

Pak Gangjar, mohon tenang. Selanjutnya kita kembali ke calon presiden nomor 1, Bapak Anies Baswedan untuk merespon tanggapan dari kedua capres, waktu bapak 1 menit silahkan.

Terima kasih, kami bersyukur sekali bahwa bapak-bapak berdua sepaham dengan apa yang kami gagas dan ketika kami ditugaskan sebagai presiden Indonesia sebagai Panglima Diplomasi, maka setiap kegiatan ke luar negeri adalah bersama dengan delegasi kebudayaan, dan datang ke pusat-pusat kegiatan kebudayaan, kesenian di negara-negara yang dikunjungi. Bukan hanya datang rapat lalu pulang, tapi datang disana menemui aktivitas-aktivitas kesenian, kebudayaan sehingga mereka pun menyadari bahwa Indonesia ini negeri yang kaya budayanya. Karena setiap presidennya datang, dia membawa delegasi kebudayaan, ditunjukkan disana, bukan datang rapat, ikut lalu pulang. Dan dengan cara seperti itu, maka dunia akan menyaksikan, ingat, setiap presiden datang ke sebuah negara, seluruh media di negara itu memperhatikan. Itu kesempatan luar biasa untuk mempromosikan Indonesia, dan itu yang kami kerjakan di samping yang sudah kami lakukan, kami kesengatakan tadi. Terima kasih. Baik, terima kasih Pak Anies, Pak Gangjar, dan Pak Prabowo.

Dan kami persilakan untuk para capres untuk kembali ke tempat duduk masing-masing.

Dan kita akan jeda sejenak, dan debat ketiga calon presiden pemilu tahun 2024 masih akan terus kembali. Kali ini bukan mau jawab pertanyaan dari panelis, tetapi pertanyaan dari antar calon presiden.

Akan ada tanya, bertanya, dan menjawab dari para calon presiden. Dan kita akan kembali di debat ketiga calon presiden pemilu tahun 2024.